Desa VS Kota
Hello bloggers, kali ini gua dapet tugas lagi nih buat nulis blog.
Kali ini gua akan ngebahas perbedaan dan persamaan
masyarakat di perkotaan dan di desa. Tanpa basa basi lagi gua langsung aja
mulai yaaa ...
Pengertian
Masyarakat
Masyarakat adalah suatu kelompok
manusia yang telah memiliki tatanan kehidupan, norma-norma, adat istiadat yang
sama-sama ditaati dalam lingkungannya.
Masyarakat dalam arti luas adalah
keseluruhan hubungan dalam hidup bersama dan tidak dibatasi oleh lingkungan,
bangsa dan sebagainya. Sedangkan dalam arti sempit, masyarakat adalah
sekelompok manusia yang dibatasi oleh aspek-aspek tertentu, misalnya
teritorial, bangsa, golongan dan lain sebagainya.
Syarat - Syarat
Menjadi Masyarakat
Adapun beberapa syarat untuk menjadi
masyarakat yaitu :
1. Harus ada
pengumpulan manusia, dan harus banyak, bukan pengumpulan binatang
2. telah bertempat
tinggal dalam waktu yang lama disuatu daerah tertentu
3. adanya
aturan-aturan atau undang-undang yang mengatur mereka untuk menuju pada
kepentingan dan tujuan bersama.
Sekelompok manusia dapat dikatakan
sebagai sebuah masyarakat apabila memiliki pemikiran, perasaan, serta
sistem/aturan yang sama. Dengan kesamaan-kesamaan tersebut, manusia kemudia
berinteraksi sesama mereka berdasarkan kemasyarakatan.
Berdasarkan mata pencaharian,
para pakar ilmu sosial membagi :
Masyarakat pemburu, masyarakat pastoral
nomadis, masyarakat bercoco tanam, dan masyarakat agrikultural intensif, yang
juga disebut masyarakat peradaban.
Sebagian pakar menganggap masyarakat industri dan pasca-industri sebagai kelompok masyarakat yang terpisah dari masyarakat agrikultural tradisional.
Sebagian pakar menganggap masyarakat industri dan pasca-industri sebagai kelompok masyarakat yang terpisah dari masyarakat agrikultural tradisional.
Berdasarkan struktur politiknya
masyarakat dibagi :
Berdasarkan urutan kompleksitas dan
besar, terdapat masyarakat band, suku, chiefdom, dan masyarakat negara.
Dua Tipe
Masyarakat
Ada dua tipe masyarakat yang sering
kita temui yaitu :
1. masyarakat
paksaan: misalnya Negara,
Masyarakat Tawanan, dan lain-lain
2. masyarakat
merdekayaitu terbagi dalam dua hal :
Masyarakat Nature, yaitu masyarakat
yang terjadi dengan sendirinya, seperti gerombolan, suku, yagn bertalian dengan
hubungan darah atau keturunan.
Masyarakat Kultur, yaitu masyarakat yang terjadi karena kepentingan keduniaan atau kepercayaan, misalnya koperasi, kongsi perekonomian, gereja dan sabagainya.
Masyarakat Perkotaan
Pengertian
Masyarakat Per-Kotaan
Masyarakat perkotaan sering disebut
urban community. Pengertian masyarakat kota lebih ditekankan pada sifat
kehidupannya serta ciri-ciri kehidupannya yang berbeda dengan masyarakat
pedesaan.
Ciri - Ciri pada
masyarakat kota yaitu :
1. Kehidupan
keagamaan berkurang bila dibandingkan dengan kehidupan keagamaan di desa.
2. Orang kota pada
umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus bergantung pada orang lain.
Yang penting disini adalah manusia perorangan atau individu.
3. Pembagian kerja di
antara warga-warga kota juga lebih tegas dan mempunyai batas-batas yang nyata.
4. Kemungkinan-kemungkinan
untuk mendapatkan pekerjaan juga lebih banyak diperoleh warga kota dari pada
warga desa.
5. Interaksi
yang terjal lebih banyak terjadi berdasarkan pada faktor kepentingan daripada
faktor pribadi.
6. Pembagian waktu
yang lebih teliti dan sangat penting, untuk dapat mengejar kebutuhan individu.
7. Perubahan-perubahan
sosial tampak dengan nyata di kota-kota, sebab kota biasanya terbuka dalam
menerima pengaruh dari luar.
Masyarakat Desa (Rural Society)
Namun pandangan tersebut
sebetulnya kurang tepat, karena masyarakat desa adalah masyarakat yang tinggal
di suatu kawasan, wilayah, teritorial tertentu yang disebut desa.
Sedangkan
masyarakat tradisional adalah masyarakat. yang menguasaan ipteknya rendah
sehingga hidupnya masih sederhana dan belum kompleks. Memang tidak dapat
dipungkiri masyarakat desa dinegara sedang berkembang seperti Indonesia,
ukurannya terdapat pada masyarakat desa yaitu bersifat tradisional dan hidupnya
masih sederhana, karena desa-desa di Indonesia pada umumnya jauh dari pengaruh
budaya asing/luar yang dapat mempengaruhi perubahan-perubahan pola hidupnya.
Ciri-ciri masyarakat desa antara lain :
1. Anggota komunitas kecil
2. Hubungan antar individu bersifat kekeluargaan
3. Sistem kepemimpinan informal
4. Ketergantungan terhadap alam tinggi
5. Religius magis artinya sangat baik menjaga lingkungan dan menjaga
jarak dengan penciptanya, cara yang ditempuh antara lain melaksanakan ritus
pada masa-masa yang dianggap penting misalnya saat kelahiran, khitanan,
kematian dan syukuran pada masa panen, bersih desa.
6. Rasa solidaritas dan gotong royong tinggi
7. Kontrol sosial antara warga kuat
8. hubungan antara pemimpin dengan warganya bersifat informal
9. Pembagian kerja tidak tegas, karena belum terjadi spesialisasi
pekerjaan
10. Patuh terhadap nilai-nilai dan norma yang berlaku di desanya
(tradisi)
11. Tingkat mobilitas sosialnya rendah
12. Penghidupan utama adalah petani.
Perbedaan Masyarakat Kota & Desa
Perbedaan Kota dan Desa
yaitu:
1. jumlah dan
kepadatan penduduk
2. lingkungan
hidup
3. mata pencaharian
4. corak kehidupan
sosial
5. stratifikasi sosial
6. mobilitas sosial
7. pola interaksi
sosial
8. solidaritas sosial
9. kedudukan dalam
hierarki administrasi nasional
Persamaan Masyarakat Kota & Desa
Orang desa mempunyai hubungan yang lebih erat
dan mendalam antar sesama warganya. Sistem kehidupan biasanya berkelompok, atas
dasar kekeluargaan.
Penduduk masyarakat desa pada umumnya hidup dari pertanian
atau nelayan, meskipun pekerjaan yang lain pun ada seperti tukang kayu dan
tukang batu. Sering ditemukan bukti, ketika musim bertani datang, mereka yang
bekerja diluar pertanian kembali bertani. Mereka bekarja diluar pertanian hanya
untuk sementara saja, ketika pekerjaan peranian sedang tidak dilakukan mereka
melakukan pekerjaan diluar pertnian.
Pekerjaan bertani biasanya dilakukan bersama-sama antara anggota masyarakat desa lainnya. Sebagai akibat dari karjasama ini, timbulah kebiasaan dalam masyarakat yang dinamakan gotong royong. Oleh karena itu, pada masyarakat desa jarang dijumpai pekerjaan berdasarkan keahlian, akan tetapi biasanya pekerjaan didasarkan pada usia (kareana kekuatan fisiknya) dan jenis kelamin.
Usia dan ketokohan sangat berperan dalam kehidupan orang desa. Golongan orang-orang tua pada masyarakat pedeasaan, pada umumnya memegang peranan penting. Orang-orang akan selalu memuna nasihat pada mereka, apabila ada kesulitan-kesulitan yang dihadapi. Kesukarannya adalah bahwa orang tua memilki pandangan yang didasarkan pada tradisi yang kuat, sehingga perubahan akan sulit terjadi.
Desa mengalami perubahan, sehingga unsur-unsur kota masuk di dalamnya. Begitu pula kota, meskipun disebut sebuah kota, ciri-ciri atau kebiasaan desa masih melekat di dalamnya.
Sebuah kota sering ditandai dengan kehidupan yang ramai, wilayahnya yang luas, banyak penduduknya, hubungan yang tidak erat satu sama lain dan mata pencaharian penduduk yang bermacam-macam.
Menurut Soerjono Soekanto, masyarakat kota dan desa memiliki perhatian yang berbeda, khususnya perhatian terhadap keperluan hidup. Di desa, yang diutamakan adalah perhatian khusus terahadap keperluan pokok, fungsi-fungsi yang lain dibatalkan.
Pekerjaan bertani biasanya dilakukan bersama-sama antara anggota masyarakat desa lainnya. Sebagai akibat dari karjasama ini, timbulah kebiasaan dalam masyarakat yang dinamakan gotong royong. Oleh karena itu, pada masyarakat desa jarang dijumpai pekerjaan berdasarkan keahlian, akan tetapi biasanya pekerjaan didasarkan pada usia (kareana kekuatan fisiknya) dan jenis kelamin.
Usia dan ketokohan sangat berperan dalam kehidupan orang desa. Golongan orang-orang tua pada masyarakat pedeasaan, pada umumnya memegang peranan penting. Orang-orang akan selalu memuna nasihat pada mereka, apabila ada kesulitan-kesulitan yang dihadapi. Kesukarannya adalah bahwa orang tua memilki pandangan yang didasarkan pada tradisi yang kuat, sehingga perubahan akan sulit terjadi.
Desa mengalami perubahan, sehingga unsur-unsur kota masuk di dalamnya. Begitu pula kota, meskipun disebut sebuah kota, ciri-ciri atau kebiasaan desa masih melekat di dalamnya.
Sebuah kota sering ditandai dengan kehidupan yang ramai, wilayahnya yang luas, banyak penduduknya, hubungan yang tidak erat satu sama lain dan mata pencaharian penduduk yang bermacam-macam.
Menurut Soerjono Soekanto, masyarakat kota dan desa memiliki perhatian yang berbeda, khususnya perhatian terhadap keperluan hidup. Di desa, yang diutamakan adalah perhatian khusus terahadap keperluan pokok, fungsi-fungsi yang lain dibatalkan.
Lain dengan pandangan orang
kota,mereka melihat selain kebutuhan pokok pandangan masyarakat sekitarnya
sangat mereka perhatikan. Bila ada tamu misalnya diusahakan untuk menghidangkan
makanan dalam kemasan yang kesannya makanan itu dibeli di tokko selain enak
juga mahal. Pada orang desa hal itu tidak dipedulikan. Mereka masak makanan
sendiri, kemasannya menarik atau tidak, enak atau tidak kurang dipertimbangkan.
Disini terlihat adanya perbedaaan penilaian. Orang desa menilai makanan sebagai
alat untuk memenuhi kebutuhan biologis, sedangkan bagi orang kota sebagi alat
untuk memenuhi kebutuhan sosial.
Pembagian kerja (division of labor) pada masyarakat kota sudah sangat terspesialisasi. Begitu juga jenis profesi pekerjaan sudah sangat banyak macamnya (heterogen).
Pembagian kerja (division of labor) pada masyarakat kota sudah sangat terspesialisasi. Begitu juga jenis profesi pekerjaan sudah sangat banyak macamnya (heterogen).
Dari sudut keahlian
(spesialisasi), seseorang mendalami suatu pekerjaan pada satu jenis keahlian
yang semakin spesifik, contohnya: dokter umum yang lebih terspesialisasi dokter
khusus ahli dalam, dokter kandungan dan lain-lain. Disamping itu jenis
pekerjaan banyak sekali macamnya, misalnya tukang listrik, ahli bangunan,
polisi dan sbagainya.
Antar satu jenis pekerjaan denagan pekerjaan lain sangat erat kaitannya, ada saling ketergantunagan diantara mereka. Ibu-ibu rumah tangga sangat tergantung pada tukang sayur, tukang listrik, tukang gas sehingga kegiatann rumah tangga akan terganggu kalau salah satu diantara mereka tidak ada.
Adanya saling ketergantunagan yang tinggi antara anggota masyarakat yang satu dengan yang lainnya karena adanya perbedaan pekarjaan (heterogenitas pekerjaan) menurut Emile Durkheim disebut dengan solidaritas organis (organic solidarity)
Disisi lain masyarakat desa memilki jenis pekerjaan yang sama. Seperti bertani, berladang atau sebagai nelayan. Kehidupan orang desa yang memilki jenis pekerjaan yang sama (homogen) sangat menggantungkan pekerjaanya kepada keluaga lainnya. Misalnya untuk mengolah tanah menanam padi atau pekerjaan lainnya, mereka harus sepakat dengan yang lain menunggu giliran. Saling ketergantungan pada masyarakat yang disebabkan oleh karena adanaya persamaan dalam bidang pekerjaan oleh Emile Durkheim disebut solidaritas mekanis (mechanic solidarity)
Ferdinand Tonnies mengemukakan pembagian masyarakat dengan sebutan masyarakat gemainschaft dan geselschafe.
Masyarakat
gemainschaft atau disebut juga paguyuban adalah kelompok masyarakat dimana
anggotanya sangat terikat secara emosional dengan yang lainnya.
Sedangkan
masyarakat geselshcaft atau patembayan ikatan-ikatan diantara anggotanya kurang
kuat dan bersifar rasional. Paguyuban cenderung sebagai refleksi masyarakat
desa, sedangkan patembayan refleksi masyarakat kota
Sources :
http://avioske-karte-za-beograd.blogspot.co.id/2015/03/ada-beberaoa-persamaan-masyarakat-desa.html
https://visiuniversal.blogspot.co.id/2014/12/pengertian-dan-perbedaan-masyarakat.html
Komentar
Posting Komentar