Pentingnya Integrasi Nasional Indonesia
PENTINGNYA INTEGRASI NASIONAL BAGI NKRI
Integrasi Nasional
Integrasi nasional berasal dari
dua kata, yaitu “Integrasi” dan “Nasional”. Integrasi berasal
dari bahas inggris, Integrate artinya menyatupadukan, menggabungkan,
mempersatukan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Integrasi artinya pembauran
hingga menjadi satu kesatuan yang bulat dan utuh. Kata Nasional berasal dari
bahasa Inggris, nation yang artinya bangsa. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia,
integrasi nasional mempunyai arti politis dan antropologis.
Secara
Politis :
Integrasi secara politis berarti penyatuan berbagai kelompok
budaya dan sosial dalam kesatuan wilayah nasional yang membentuk suatu
identitas nasional.
Secara
Antropologis :
Integrasi secara antropologis berarti proses penyesuaian di
antara unsur-unsur kebudayaan yang berbeda sehingga mencapai suatu keserasian
fungsi dalam kehidupan masyarakat.
Pendapat para ahli tentang integrasi. Yaitu sbb:
Howard
Wriggins
Menurutnya, integritas bangsa berarti penyatuan bagian yang
berbeda-beda dari suatu masyarakat menjadi suatu keseluruhan yang lebih utuh
atau memadukan masyarakat-masyarakat kecil yang jumlahnya banyak menjadi satu
kesatuan bangsa.
Myron
Weiner
Menurutnya, integrasi menunjuk pada proses penyatuan
berbagai kelompok budaya dan sosial ke dalam satu kesatuan wilayah, dalam
rangka pembentukan suatu identitas nasional. Integrasi biasanya mengandalkan
adanya satu masyarakat yang secara etnis majemuk dan setiap kelompok masyarakat
memiliki bahasa dan sifat-sifat kebudayaan yang berbeda.
Dr. Nazaruddin Sjamsuddin
Menurutnya, integrasi nasional ini sebagai proses penyatuan
suatu bangsa yang mencakup semua aspek kehidupannya, yaitu aspek sosial,
politik, ekonomi, dan budaya. Integrasi juga meliputi aspek vertikal dan
horizontal.
J.
Soedjati Djiwandono
Menurutnya, integrasi nasional sebagai cara
bagaimana kelestarian persatuan nasional dalam arti luas dapat
didamaikan dengan hak menentukan nasib sendiri. Hak tersebut perlu dibatasi
pada suatu taraf tertentu. Bila tidak, persatuan nasional akan dibahayakan.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa integrasi nasional bangsa
indonesia berarti hasrat dan kesadaran untuk bersatu sebagai suatu bangsa,
menjadi satu kesatuan bangsa secara resmi, dan direalisasikan dalam satu kesepakatan
atau konsensus nasional melalui Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928.
Secara singkat, Integrasi
nasional adalah proses penyesuaian diantara unsur unsur yang saling berbeda
dalam kehidupan masyarakat secara nasional. Sehingga menghasilkan suatu pola
kehidupan yang serasi bagi masyarakat. Proses integrasi nasional biasanya
dipengaruhi oleh aspek-aspek sosiologis dan antropologis. Dalam prosesnya,
integrasi dituntut adanya kesepakatan terhadap nilai nilai umum yg ada dalam
masyarakat. Melalui proses sosialisasi, akulturasi, asimilasi dan enkulturasi. Contoh
integrasi nasional adalah sumpah pemuda
yang menghasilkan nasionalisme, dan menyatukan rakyat Indonesia secara sosial
dan secara politik, melalui semboyannya, satu tanah air, satu bahasa, dan satu
bangsa.
Proses integrasi nasional harus melewati fase-fase sosial dan
politik, yaitu :
- Melakukan
pengorbanan sebagai langkah penyesuaian antara banyak perbedaan perasaan,
keinginan, ukuran penilaian.
- Mengembangkan sikap toleransi di
dalam kelompok social.
- Terciptanya
kesadaran dan kesediaan untuk mencapai consensus.
- Mengindentifikasi akar persamaan di
antara kultur etnis.
- Kemampuan
segenap kelompok yang ada untuk berperan secara bersama dalam kehidupan budaya
dan ekonomi
- Mengakomodasi
timbulnya etnis
- Adanya
upaya melawan prasangka dan diskriminasi
Dalam konteks Indonesia, maka proses integrasi nasional haruslah berjalan
alamiah, sesuai dengan keanekaragaman budayanya dan harus lepas dari hegemoni
dan dominasi peran politik etnis tertentu.
Faktor tantangan integrasi nasional :
- Struktur masyarakat Indonesia yang heterogen. Baik secara
etnis, suku bangsa, agama, adat istiadat, dan primodialisme.
- Sejarah Indonesia ditandai dengan adanya gerakan
separatisme. Sejak kemerdekaan NKRI taun 1945, Indonesia selalu dirongrong
gerakan separatisme, seperti, DI / TII Kartosuwiryo di Jabar, Permesta Kahar
Muzakar di Sumatera, APRA DI/TII Daud Beureuh, RMS di Maluku serta GAM di Aceh.
- Etnosentrisme dan primodialisme sempit,
a) Etnosentrisme adalah
penilaian terhadap kebudayaan lain atas dasar nilai dan standar budaya sendiri.
b) Primordialisme adalah sebuah
pandangan atau paham yang memegang teguh hal-hal yang dibawa sejak kecil, baik
mengenai tradisi, adat-istiadat, kepercayaan, maupun segala sesuatu yang ada di
dalam lingkungan pertamanya.
- Tantangan geografis yg luas.
- Masih besarnya ketimpangan dan ketidakmerataan pembangunan
Biasanya dari sini memicu gerakan SARA dan separatism.
Faktor-Faktor Pendorong Integrasi Nasional sebagai berikut:
1. Faktor sejarah yang menimbulkan
rasa senasib dan seperjuangan.
2. Keinginan untuk bersatu di
kalangan bangsa Indonesia sebagaimana dinyatakan dalam Sumpah Pemuda tanggal 28
Oktober 1928.
3. Rasa cinta tanah air di kalangan
bangsa Indonesia, sebagaimana dibuktikan perjuangan merebut, menegakkan, dan
mengisi kemerdekaan.
4. Rasa rela berkorban
untuk kepentingan bangsa dan Negara, sebagaimana dibuktikan oleh banyak
pahlawan bangsa yang gugur di medan perjuangan.
5. Kesepakatan atau konsensus
nasional dalam perwujudan Proklamasi Kemerdekaan, Pancasila dan UUD 1945,
bendera Merah Putih, lagu kebangsaan Indonesia Raya, bahasa kesatuan bahasa
Indonesia.
Faktor-Faktor Penghambat Integrasi Nasional sebagai berikut:
1. Masyarakat Indonesia yang
heterogen (beraneka ragam) dalam faktor-faktor kesukubangsaan dengan masing-masing
kebudayaan daerahnya, bahasa daerah, agama yang dianut, ras dan sebagainya.
2. Wilayah negara yang begitu luas,
terdiri atas ribuan kepulauan yang dikelilingi oleh lautan luas.
3. Besarnya kemungkinan ancaman,
tantangan, hambatan dan gangguan yang merongrong keutuhan, kesatuan dan
persatuan bangsa, baik yang berasal dari dalam maupun luar negeri.
4. Masih besarnya ketimpangan dan
ketidakmerataan pembangunan dan hasil-hasil pembangunan menimbulkan berbagai
rasa tidak puas dan keputusasaan di masalah SARA (Suku, Agama, Ras, dan
Antar-golongan), gerakan separatisme dan kedaerahan, demonstrasi dan unjuk
rasa.
5. Adanya paham “etnosentrisme” di
antara beberapa suku bangsa yang menonjolkan kelebihan-kelebihan budayanya dan
menganggap rendah budaya suku bangsa lain.
Teori-teori Integrasi
Integrasi terbagi dalam dua sisi, di
sisi makro adalah fungsional struktural dan teori konflik, sedangkan di sisi
mikro adalah teori interaksionisme simbolik, teori etnometodologi, teori
pertukaran, dan teori rasional.
a. Makro
1. Teori Fungsional Struktural
Teori Fungsionalisme struktural adalah sebuah sudut
pandang luas dalam sosiologi danantropologi yang berupaya menafsirkan
masyarakat sebagai sebuah struktur dengan bagian-bagian yang
saling berhubungan.
2. Teori Konflik
Teori konflik adalah teori yang memandang bahwa perubahan sosial tidak terjadi melalui proses
penyesuaian nilai-nilai yang membawa perubahan,
tetapi terjadi akibat adanya konflik yang menghasilkan
kompromi-kompromi yang berbeda dengan kondisi semula.
b. Mikro
1. Interaksionisme Simbolik
Interaksionisme Simbolik Inti
pandangan pendekatan ini adalah individu.Para ahli di belakang perspektif ini
mengatakan bahwa individu merupakan hal yang paling penting dalam konsep
sosiologi. Mereka melihat bahwa individu adalah obyek yang bisa secara langsung
ditelaah dan dianalisis melalui interaksinya dengan individu yang lain.
Seperti yang dikatakan Francis
Abraham dalam Modern Sociological Theory (1982), bahwa interaksionisme simbolik
pada hakikatnya merupakan sebuah perspektif yang bersifat sosial- psikologis
yang terutama relevan untuk penyelidikan sosiologis
2. Etnometodologi
Yang dimaksud dengan teori etnometodolgi ialah suatu teori
dalam ilmu sosiologi yang berisikan sekumpulan pengetahuan, serangkaian
prosedur dan sejumlah pertimbangan atau metode tentang kehidupan alamiah
masyarakat sehari-hari, yang ditandai dengan bahasa yang digunakan, di mana
masalah-masalah kemasyarakatan ini diartikan sebagai masalah yang diselesaikan
secara rutin, praktis dan kontinyu tanpa banyak menggunakan pikiran
3. Teori pertukaran
Teori pertukaran sosial adalah teori dalam ilmu sosial yang menyatakan bahwa dalam
hubungan sosial terdapat unsur ganjaran, pengorbanan, dan keuntungan yang
saling memengaruh.
4. Teori rasional
Dalam filsafat , rasionalitas pelaksanaan alasan. Ini adalah
cara di mana orang menarik kesimpulan ketika mempertimbangkan hal-hal yang
sengaja. Hal ini juga mengacu pada kesesuaian keyakinan seseorang dengan
seseorang alasan untuk keyakinan, atau dengan tindakan seseorang dengan
seseorang alasan untuk tindakan.Namun, “rasionalitas” istilah cenderung
digunakan dalam diskusi khusus ekonomi, sosiologi, psikologi dan ilmu
politik.Sebuah keputusan yang rasional adalah salah satu yang tidak hanya
beralasan, tetapi juga optimal untuk mencapai suatu tujuan atau menyelesaikan
masalah.“Rasionalitas” digunakan berbeda di berbagai disiplin ilmu.
Contoh kasus yang mengancam keutuhan negara Indonesia
berikut adalah contoh kasus ancaman yang pernah mengancam
keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) :
1. Contoh ancaman Fisik
Dari luar negeri
a) Penembakan
kapal patroli Indonesia oleh Malaysia
b) Agresi
militer Belanda di Indonesia
c) Penjajahan
bangsa eropa di Indonesia
Dari dalam negeri
a) Teror
bom di Solo
b) Penyerangan
antar suku dipapua
c) Tawuran
antar warga di Makassar
d) Kerusuhan
mass di jakarta
e) Perusakan
kantor walikota oleh warga yang marah
f) Perusakan
dan vandalisme terhadap fasilitas umum
2. Contoh ancaman Ideologi
Dari luar negeri
a) Maraknya
berbagai kebudayaan dan paham baru dari luar negeri
b) Adanya
campur tangan politik dari badan-badan asing didalam negeri
c) Maraknya
media propaganda asing
d) Adu
domba yang dilakukan pihak asing
e) Pemberlakuan
aturan aturan tertentu yang dilakukan oleh pihak asing yang merugikan negara
lain
Dari dalam negeri
a) Munculnya
paham-paham radikal dan ekstremis dalam negeri
b) Munculnya
berbagai aliran sesat di Indonesia
c) Sikap
apatis terhadap pemerintah
d) Sikap
mau menang sendiri dalam masyarakat suatu negara
e) Kurangnya
kecintaan terhadap produk dalam negeri
f) Pemberontakan
PKI
g) Gerakan
separatis GAM diaceh, RMS dimaluku dan OPM di papua
Sumber :
Komentar
Posting Komentar